Dalam berbusana kita perlu menyesuaikan
busana dengan bentuk tubuh, warna kulit,
kepribadian, jenis kelamin dan lain
sebagainya. Kesalahan dalam memilih busana akan berakibat fatal bagi sipemakai,
karena busana yang semula diharapkan
dapat mempercantik diri dan dapat
menutupi kekurangan tidak terwujud, bahkan kadang-kadang kekurangan tersebut terlihat semakin me
nonjol. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, dalam memilih busana
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, baik faktor individu maupun faktor lingkungan. Adapun yang
menyangkut faktor individu seperti : bentuk tubuh, umur, warna kulit, jenis kelamin dan kepribadian. Sedangkan yang
menyangkut faktor lingkungan adalah : waktu,
kesempatan dan perkembangan mode. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
1. Faktor individu
Jika kita perhatikan secara teliti,
khususnya tentang busana yang dipakai
oleh masing-masing individu dapat disimpulkan bahwa setiap manusia mengenakan pakaian yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini tidak hanya terdapat pada model pakaian saja, tetapi juga terdapat perbedaan
dalam pemilihan bahan busana seperti
perbedaan warna, motif, tekstur dan lain-lain sebagainya. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan perbedaan tersebut antara lain:
a. Bentuk
tubuh manusia tidaklah sama satu dengan lainnya, perbedaan tersebut disebabkan oleh
perkembangan biologis serta perbedaan
tingkat umur. Setiap manusia mengalami irama pertumbuhan yang berbeda-beda, ada
yang gemuk pendek, kurus tinggi, gemuk
tinggi dan kurus pendek. Maka dari itu, sewajarnyalah kita di dalam membuat
atau memilih busana harus mengenali
terlebih dahulu bentuk tubuh masing-masing. Karena tidak semua busana dapat dipakai oleh semua
orang, dengan kata lain model busana
untuk orang gemuk jelas tidak cocok untuk orang yang bertubuh kurus, begitu
juga sebaliknya. Maka, di dalam memilihbusana mengenali bentuk tubuh sangatlah penting.
Bentuk
tubuh ideal sangatlah didambakan oleh semua orang, karena hampir semua desain
busana dapat dipakainya, sehingga
bentuk tubuh ideal merupakan dambaan semua orang. Adapun yang dimaksud dengan
tubuh ideal untuk seorang wanita, menurut
Enna Tamimi (1982:41) bentuk badan yang ideal mempunyai ukuran lingkar dada dan
pinggul yang sama besar. Ukuran pinggang
sekurang-kurangnya 10 cm lebih kecil dari ukuran dada atau pinggul, serta letak
garis pinggang pada batas ¾ tinggi badan yang diukur dari kepala. Dengan kata
lain jika letak garis pinggang di bawah
atau di atas ¾ tinggi badan serta lingkar pinggang yang hampir sama besar dengan lingkar
badan dan lingkar pinggul, maka ukuran
yang begini termasuk ukuran yang kurang ideal.
Bentuk
tubuh yang kurang ideal ini banyak pula macamnya, ada yang gemuk pendek, kurus
tinggi, kurus pendek, bahkan ada yang
bungkuk, panggul terlalu kecil, bidang bahu terlalu lebar atau terlalu sempit. Semua
bentuk tubuh ini termasuk bentuktubuh
yang tidak ideal, karena masing-masingnya memiliki kelemahan atau kelainan. Kelemahan-kelemahan
ini dapat disembunyikan dengan
memilih desain pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh
masing-masing, setiap kekurangan tersebut dapat ditutupi dengan busana yang dipakai. Untuk
seseorang yang bertubuh gemuk pilihlah
desain yang memberi kesan
melangsingkan, dan yang bertubuh kurus memilih
desain yang memberikan kesan
menggemukkan. Desain busana untuk seseorang yang bidang bahunya
sempit pilihlah desain yangmemberikan
kesan melebarkan, untuk seseorang yang memiliki buah dada terlalu kecil atau
terlalu besar, semua ini perlu mendapat perhatian yang serius sebelum membuat
busana agar busana yang serasi dengan
bentuk tubuh dapat diwujudkan.
b. Umur
seseorang sangat menentukan dalam pemilihan busana, karena tidak seluruh busana
cocok untuk semua umur. Perbedaan
tersebut tidak saja terletak pada model, tetapi juga pada bahan busana, warna, serta corak bahan.
Busana anakanak jauh sekali bedanya dengan busana r emaja dan busana orang dewasa. Untuk itu di dalam pemilihan
busana yang serasi usia pemakai
merupakan kriteria yang tidak dapat diabaikan.
c. Warna kulit adalah suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih
busana. Walaupun warna kulit orang Indonesia disebut sawo matang, namun selalu ada
perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Maka, hal ini hendaknya mendapat perhatian
supaya busana yang dipakai betul- betul sesuai dengan sipemakai Kepribadian merupakan suatu hal yang perlu di perhatikan dalam memilih
busana. Ada beberapa tipe kepribadian yang sangat mempengaruhi dalam pemilihan
busana tersebut, antara lain :
1)
Tipe Feminim
Orang yang bertipe feminim memiliki
sifat, lemah lembut, pemalu, suka menjauhkan diri dari perhatian umum, perasaannya halus. Untuk orang yang bertipe
feminim ini sangat cocok desain busana yang memakai garis lengkung, seperti; rok pias, rok kembang dan lain-lain.
Warna busana yang cocok adalah warna
yang telah dicampur dengan warna abu-abu,
setiap warna yang d i campur dengan warna abu-abu maka hasilnya akan menjadi warna yang buram.
Misalnya warna merah dicampur dengan
warna abu- abu, maka warna merahnya
menjadi merah redup. Warna kuning dicampur dengan warna abu-abu, maka warna
kuningnya menjadi redup. Warna biru dicampur dengan warna abu-abu, maka warna birunya menjadi redup. Semua warna yang
dicampur dengan warna abu-abu, cocok
untuk orang yang bertipe feminim.
Tekstur yang cocok untuk tipe feminim ialah tekstur yang lembut, halus dan
ringan. Motif yang dipakai sebaiknya motif
yang kecil-kecil.
2)
Tipe Maskulin
Tipe maskulin adalah orang yang
memiliki sifat terbuka, agresif, tenang,
dan percaya diri. Untuk orang yang bertipe ini desain busana yang cocok adalah model yang tidak
terlalu banyak variasi dan memakai garis yang tegas; seperti : memakai kerah
minamora, kerah kemeja dan lain-lain. Warnawarna cerah sangat cocok untuk
kepribadian maskulin. Tekstur sebaiknya
dipilih yang tebal, berat dan bermotif. Motif geometris lebih cocok dipakai dari pada motif
bunga-bunga.
3)
Tipe Intermediet
Tipe intermediet, umumnya mempunyai
kepribadian diantara kedua tipe di atas.
Desain busana yang cocok untuk orang
yang bertipe intermediet adalah model
yang memakai garis vertikal, garis
horizontal dan garis diagonal. Pemilihan warna busana untuk orang yang berkepribadian
seperti ini sebaiknya disesuaikan dengan
warna kulit. Apabila warna kulitnya cerah, pilihlah warna panas. Untuk orang
yang tenang hindari warna yang kontras
dan sebaiknya memilih warnawarna dingin. Hindari me makai tekstur yang
mengkilat dan tekstur yang terlalu halus.
2. Faktor Lingkungan
Dalam memilih
busana, perlu dipertimbangkan keserasian dengan lingkungan, baik lingkungan masyarakat tempat
tinggal, maupun lingkungan tempat bekerja. Faktor lingkungan ini sa ngat besar
sekali pengaruhnya dengan kehidupan kita
sehari-hari, untuk itu kita senantiasa berusaha agar selalu diterima oleh lingkungan,
antara lain dengan memakai busana yang
serasi. Untuk menciptakan busana yang
serasi banyak faktor yang harus diperhati kan, tetapi keserasian berbusana yang berkaitan dengan lingkungan
adalah sebagai berikut :
a.
Waktu
Berbusana mengingat waktu berarti
memperhitungkan pengaruh sinar mata hari. Keadaan pada waktu-waktu tertentu membawakan suasana yang berbeda-beda. Di pagi
hari udara sejuk suasana tenang, di
siang hari udara panas suasana sibuk, di
malam hari udara dingin suasana tenang. Suasana inilah yang mungkin harus
dijadikan dasar pertimbangan dalam pemilihan busana. Misalnya busana untuk siang hari, warna-warna yang panas atau
menyolok haruslah dihindari, agar tidak
mengganggu orang yang melihatnya. Dengan
kata lain tidak semua busana dapat dipakai untuk setiap waktu dan semua kesempatan, karena
kesempatan yang berbeda menuntut pula
jenis busana yang berlainan. Jadi setiap individu tidak hanya dapat memiliki satu atau
dua jenis busana saja, tetapi harus
disesuaikan dengan aktifitas masing-masing mereka. Semakin banyak kegiatan seseorang,
maka beraneka ragam pulalah busana yang
dibutuhkan, karena keadaan pada waktu
tertentu membawakan suasana yang berbeda-beda sesuai dengan waktu dan
kesempatan masing- masing, baik di rumah, dikantor, disekolah, dilapangan olah
raga, berpesta dan lain sebagainya.
b.
Kesempatan
Berbusana menurut kesempatan
berarti kita harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat ke mana busana
tersebut akan kita bawa, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana yang
berbeda, baik dari segidesain, bahan maupun
warna dari busana tersebut. Berbusana
menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat kemana
busana tersebut akan kita pakai, karena
setiap kesempatan menuntut jenis busana yang
berbeda, baik dari segidesain, bahan, maupun warna dari busana tersebut. Berikut ini dapat kita lihat
pengelompokan busana menurutkesempatan antara lain :
1)
Busana Sekolah
Desain busana sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Untuk pria terdiri dari celana dan blus
dengan kerah kemeja, untuk wanita rok
lipit searah untuk SD, rok dengan dua lipit hadap pada bagian muka, rok dengan satu lipit hadap pada
tengah muka untuk SLTA. Warna merah tua untuk SD, warna biru untuk SLTP,
dan warna abu-abu untuk SLTA. Ada kalanya model dan warna busana sekolah ditentukan sendiri
oleh pihak sekolah masing-masing.
2)
Busana Kuliah
Desain busana untuk mahasiswa/si
adalah bebas. Namun kebanyakan dari
mereka memilih rok dan blus atau kemeja dan
celana. Hal ini disebabkan karena rok, blus dan kemeja, celana dalam pemakaiannya dapat diselang
-selingi, maksudnya: dengan memiliki dua
lembar rok atau celana pemakaiannya
dapat divariasikan dengan tetap memperhatikan keserasiannya.
3)
Busana Kerja
Busana kerja adalah busana yang
dipakai untuk melakukan suatu pekerjaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Busana kerja banyak macamnya, sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Jenis
pekerjaan yang berbeda menuntut pula
perbedaan model, bahan dan warna yang diperlukan. Untuk busana kerja dibengkel
pilihlah desain yang mempunyai banyak kantong, karena model yang
begini dapat menghemat waktu dan tenaga,
sebab alat-alat yang dibutuhkan dapat disimpan di dalam kantong tersebut yang bila diperlukan dapat diambil dengan cepat.
Busana untuk bekerja dikantor,
sering dibuat seragam dengan model klasik, yang biasanya terdiri dari rok dan
blus untuk wanita, celana dan kemeja
untuk pria. Jika memilih model sendiri, pilihlah desain
yang sederhana, praktis, tetapi tetap
menarik serta memberikan kesan anggun dan berwibawa. Hindarilah pakaian yang
ketat, serta garis leher yang rendah
atau terbuka, karena desain yang seperti ini kurang sopan dan mengganggu dalam
beraktifitas. Untuk memilih busana kerja
ada beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain :
a)
Modelnya sopan dan pantas untuk bekerja serta dapat
menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi sipemakai dan bagi orang yang
melihatnya.
b)
Praktis dan memberikan keluwesan dalam bergerak.
c)
Bahan yang mengisap keringat.
4)
Busana Pesta
Busana pesta adalah busana yang
dipakai untuk menghadiri suatu pesta. Dalam memilih busana pesta hendaklah
dipertimbangkan kapan pesta itu diadakan, apakah pestanya pagi, siang, sore ataupun malam,
karena perbedaan waktu juga
mempengaruhi model, bahan dan warna yang
akan ditampilkan. Selain itu juga perlu diperhatikan jenis pestanya, apakah
pesta perkawinan, pesta dansa, pesta perpisahan atau pesta lainnya. Hai ini
juga menuntut kita untuk memakai busana sesuai dengan jenis pesta tersebut. Misalnya pesta adat, maka busana yang kita
pakai adalah busana adat yang telah
ditentukan masyarakat setempat. Jika pestanya
bukan pesta adat, kita boleh bebas memilih busana yang dipakai. Walaupun demikian ada beberapa
hal yang harus diperhatikan antara l ain :
a)
Pilihlah
desain yang menarik dan mewah
supaya mencerminkan suasana pesta.
b)
Pilihlah bahan busana yang memberikan kesan
mewah dan pantas untuk dipakai kepesta, misalnya : sutra, taf, beludru dan sejenisnya. Tetapi kita harus menyesuaikan
dengan jenis p estanya, apakah pesta ulang
tahun, pesta perkawinan dan sebagainya. Disamping itu juga disesuaikan dengan
tempat pesta dan waktu pestanya.
5)
Busana Olah Raga
Busana olahraga adalah busana yang
dipakai untuk melakukan olahraga.
Desainbusana olahraga disesuaikan dengan jenis olahraganya. Setiap cabang
olahraga mempunyai jenis busana khusus dengan model yang berbeda pula. Untuk
olahraga volly dan bola kaki biasanya terdiri dari blus kaus dan celana pendek
dengan model tertentu, begitu juga untuk
busana renang didisain dengan model yang melekat dibadan dan garis leher yang
lebih terbuka. Busana renang biasanya
dilengkapi dengan kimono yang berfungsi untuk menutupi tubuh jika berada di
luar kolam renang. Begitu juga untuk
olahraga sepak takrau, tenis meja dan
lain sebagainya, masing-masing menuntut pula suatu bentuk busana yang khusus.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih busana olahraga antara
lain :
a)
Pilihlah bahan busana yang elastis
b)
Pilihlah bahan yang mengisap keringat
c)
Pilihlah
model busana yang sesuai dengan jenis olahraga yang dilakukan.
6)
Busana Santai
Busana santai adalah busana yang
dipakai pada waktu santai atau rekreasi.
Busana santai banyak jenisnya, hal ini disesuaikan
dengan tempat dimana kita melakukan kegiatan santai atau rekreasi tersebut. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih busana santai diantaranya yaitu :
a)
Pilihlah
desain yang praktis dan sesuaikan
dengan tempat bersantai. Jika santai di rumah pilihlah model yang agak longgar,
bila santai kepantai pilih model leher
yang agak terbuka agar tidak panas, jika santai kegunung pilihlah model yang agak tertutup
agar udara dingin dapat diatasi.
b)
Pilihlah bahan yang kuat dan mengisap keringat.
c)
Perkembangan Mode Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, mode busana
juga berkembang dengan pesat, walaupun kadang kala mode tersebut tidak sesuai dengan tata
cara berbusana yang baik, namun mode
tetap bergulir dari waktu ke waktu. Perkembangan
mode sangat besar pengaruhnya pada kepribadian seseorang, sehingga setiap mode
yang muncul selalu saja ada yang pro dan ada yang kontra, apalagi Indonesia
yang terdiri dari bermacam-macam suku
yang masing- masingnya mempunyai busana
yang beraneka ragam. Bagi masyarakat yang terlalu kaku dan fanati k dengan tata
cara aturan berbusana tentu akan sulit mengikuti perkembangan mode. Hal ini
masih diannggab wajar, karena tanpa disadari mode tersebut pada umumnya
dipengaruhi oleh mode yang datang dari manca
negara yang mungkin akan besar pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang,
namun semua ini terpulang kepada pribadi kita masing-masing dalam memilih mode
yang sedang berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar